Selasa, 20 Juli 2021

Pernyataan

 Hai, Om Kholif apa kabar? Doaku sahabatku yang satu ini selalu bahagia dan dalam keadaan sehat ya?Jangan lupa makan tepat waktu, dunia kadang kejam jadi kita perlu tenaga untuk melaluinya.

 Pas Om buka ini. Pasti akan ada sedikit rasa kesel? tapi aku yakin kamu penasaran. Meski presentase tebakanku benar adalah 0,1 %. Aku nulis ini karena, aku sudah gak sanggup menyimpan lagi. Aku capek sendiri, aku sakit sendiri. Maaf jika alay maklum penulis :). Aku memutuskan untuk bilang, karena ada orang yang bilang, "Jika kau mencintai seseorang, maka katakanlah! Jangan pedulikan endingnya, tapi setidaknya setelah kamu bilang kamu tahu langkah apa yang harus kamu ambil dan setidaknya kamu bisa melanjutkan hidup, dan tidak berjalan dengan perasaan penasaran atas jawaban yang kamu tanyakan sendiri." Dari situ aku mikir, memang benar. Mau sampai kapan? Aku menyimpan dan kenyataannya juga bakal nyakitin diri sendiri.


Om, aku gak tahu kapan aku tiba-tiba bisa punya perasaan kayak gini? Aku sendiri juga gak sadar. :) Yang aku ingat jelas, aku sadar aku ngomong sendiri setelah beberapa bulan kamu maen kerumah bareng mantanmu hwahha, ngakak dulu ya aku. Biar gak tegang. Dari situ, aku sadar ada rasa yang aneh. Naif kan? Tapi disitu aku yo sadar, kamu udah punya orang lain dan berusaha jadi orang yang gak punya rasa apa-apa, sampai akhirnya perlahan menghilang. Tapi ternyata, cuma perasaanku saja aku kira perasaan itu hilang. Taunya masih ada, sampai aku denger kabar kau putus, jujur aku gak doain yang jelek kamu putus atau apapun demi Allah gak pernah. Aku pengen awakmu selalu bahagia, dengan siapapun itu. 


Kamu tahu gak, hal yang paling aku sukai, kamu mau cerita tentang kisah perjalanan cintamu dari yang sedih hingga bahagia. Aku seneng aja, kamu berbagi. Aku seneng jadi sahabatmu, bisa dengerin semua keluh kesahmu, dan itu hal yang mana buat aku seneng, bahkan harapan konyolku adalah aku bisa jadi tempatmu menuangkan segala resahmu. Walau sederhananya, bisa jadi sahabatmu.

Bahkan, hal paling menyedihkan yang aku rasakan adalah saat kau pernah bilang, pengen nangis tapi gak bisa. Mungkin itu adalah patah hati terbesarmu. 

Aku juga gak tau dan kenapa bisa seperti ini, bisa sesayang ini sama kamu. Tapi berusaha, buat gak nunjukin semua itu. Aku takut, pertemanan yang nyaman pun bisa jadi asing dan rusak. Itu pemikiranku dulu, tapi aku berusaha dewasa dan berpikir bahwa menyatakan itu gak salah, dan bisa tetep jadi temen kan? Oh ya, setelah aku bilang ini jangan jadi canggung dan beban pikiranmu ya, aku menyatakan bukan untuk menyusahkanmu aku hanya mempermudah diriku untuk bisa melanjutkan hidupku tanpa perlu bertanya bagaiamana ending perasaanku. Aku gak mau kamu terbebani sama kata-kataku ini. Dan harapanku kita masih bisa tetep temenan  kan? :) Seperti biasa tanpa ada canggung di dalamnya, kamu gak usah mikirin ini sekali lagi aku bilang, aku hanya ingin bisa melanjutkan hidupku tanpa adanya rasa penyesalan pada diriku sendiri jika gak ngungkapin.

Maafkan aku ya!! Tahu gak sebelum aku memutuskan ini, aku mikir-mikir lagi, aku takut kamu nganggep aku dan meperlakukan aku kayak midah. Menghindari, bahkan asing. Tapi, setelah aku putuskan aku terima konsekuensinya, dari pada aku terus terpaku dalam rasa penasaran. Tapi, aku harap kita sama-sama bisa dewasa, bisa tetep temenan dan gak asing setelah kejadian ini. 

Sekali lagi maaf ya om, aku lancang sayang dan suka. Tapi kalau kamu mikir, aku gak coba mengalihkan perasaan ini ke orang lain, kamu salah. Aku coba dan nyatanya belum bisa. :) Mungkin, mungkin setelah ini semua aku bisa melanjutkan jalanku. Doakan aku sebagai kawanmu ya? :)

Maaf lagi, tapi aku mohon ini tidak mengganggumu. Biar ini jadi urusanku, dan menyelesaikan semua sendiri, inget sekali lagi, aku cuma menyampaikan. Biar aku lega menjalani perjalanan ini. Kayak naik Bus, lewar tol. :) canda dikit.

Makasih ya! Jika memang kamu mau membaca pernyataanku sampai akhir.

#Anggiluki

Sabtu, 17 Juli 2021

Jahatnya Mesin Waktu

Kehilangan adalah hal paling menyakitkan, semua tawa, perhatian, canda dan kasih sayang perlahan-lahan lenyap di telan mesin waktu. Dan jahatnya mesin waktu mampu menelan dua orang terpenting dalam hidupku dalam waktu bersamaan walau dengan cara berbeda. Aku berusaha menerima, walau mungkin tak bisa aku pungkiri air mata selalu mengalir saat genangan ingatan itu terputar kembali dalam memori. Kadang aku berpikir kenapa kehidupan ini bisa sekejam ini. Kenapa harus ada kebersamaan bila harus bertemu dengan titik perpisahan, dan itu adalah yang paling sangat aku benci. Jika saja mesin waktu bisa menjawab, aku ingin tanya kenapa ia yang selalu hadir membawa tawa, canda, ejekan dan merepotkan sekarang pergi dan tanpa kabar,perlahan menghilang dan tak mau menyapaku lagi? Sedang kenapa mesin waktu juga membawa pergi seseorang yang mana mampu membuatku memiliki harapan lagi, doa-doanya yang selalu membuatku kuat, tempatku pulang dan berada disampingnya adalah hal paling menenangkan dari dunia ini? Tapi apalah dayaku, jika aku terus menanyakan hal itu aku akan menjadi orang paling menyedihkan di dunia ini. 

Saat ini yang aku punya hanyalah pikiran positifku sendiri, kenapa semua ini terjadi? Ya, Aku yakin Allah punya rencananya sendiri untukku. Sekarang, aku seperti berjalan hanya dengan kata terserah Allah, terserah Ia akan membawaku kemana? Terkadang saat aku berharap, aku hanya takut sebuah harapan itu menyakiti aku sendiri.

Selasa, 06 Juli 2021

Fighting, Jangan Berakhir di titik sebelum akhir.

 Tuhan, kenapa untuk menjadi kuat harus sesulit ini. Tapi, aku hanya percaya bahwa sesudah kesulitan dan kesakitan akan ada kebahagiaan. Aku hanya mohon buatlah aku selalu yakin, bahwa bintang dan bulan akan ada menerangi gelap meski tidak setiap hari. Aku hanya ingin menjadi langit yang selalu lapang, terhadap apa yang kau takdirkan, walau aku tahu, aku hanya manusia yang bisa kapan saja, bisa merasa putus asa. Kuatkan aku Tuhan, seperti langit yang mampu menopang dan memayungi bumi meski terkadang hujan deras memeluk, angin kencang lalu menyapa.

Rindu

 Hai, kamu apa kabar? Kamu tahu gak? Aku rindu banget sama kamu. Baik-Baik ya disana. Kamu tahu gak? Menyimpan rindu tanpa bisa mengungkapka...